MISTERI HAJAR ASWAD
MISTERI HAJAR ASWAD
Neil Amstrong telah membuktikan bahwa kota Mekah adalah pusat dari planet Bumi. Fakta ini telah di diteliti melalui sebuah penelitian Ilmiah. Ketika Neil Amstrong untuk pertama kalinya melakukan perjalanan ke luar angkasa dan mengambil gambar planet Bumi, di berkata : “Planet Bumi ternyata menggantung di area yang sangat gelap, siapa yang menggantungnya ?.”
Para astronot telah menemukan bahwa planet Bumi itu mengeluarkan semacam radiasi, secara resmi mereka mengumumkannya di Internet, tetapi sayang nya 21 hari kemudian website tersebut raib yang sepertinya ada asalan tersembunyi dibalik penghapusan website tersebut.
Setelah melakukan penelitian lebih lanjut, ternyata radiasi tersebut berpusat di kota Mekah, tepatnya berasal dari Ka’Bah. Yang mengejutkan adalah radiasi tersebut bersifat infinite ( tidak berujung ), hal ini terbuktikan ketika mereka mengambil foto planet Mars, radiasi tersebut masih berlanjut terus. Para peneliti Muslim mempercayai bahwa radiasi ini memiliki karakteristik dan menghubungkan antara Ka’Bah di di planet Bumi dengan Ka’bah di alam akhirat.
Di tengah-tengah antara kutub utara dan kutub selatan, ada suatu area yang bernama ‘Zero Magnetism Area’, artinya adalah apabila kita mengeluarkan kompas di area tersebut, maka jarum kompas tersebut tidak akan bergerak sama sekali karena daya tarik yang sama besarnya antara kedua kutub.
Itulah sebabnya jika seseorang tinggal di Mekah, maka ia akan hidup lebih lama, lebih sehat, dan tidak banyak dipengaruhi oleh banyak kekuatan gravitasi. Oleh sebab itu lah ketika kita mengelilingi Ka’Bah, maka seakan-akan diri kita di-charged ulang oleh suatu energi misterius dan ini adalah fakta yang telah dibuktikan secara ilmiah.
Penelitian lainnya mengungkapkan bahwa batu Hajar Aswad merupakan batu tertua di dunia dan juga bisa mengambang di air. Di sebuah musium di negara Inggris, ada tiga buah potongan batu tersebut ( dari Ka’Bah ) dan pihak musium juga mengatakan bahwa bongkahan batu-batu tersebut bukan berasal dari sistem tata surya kita.
Dalam salah satu sabdanya, Rasulullah SAW bersabda, “Hajar Aswad itu diturunkan dari surga, warnanya lebih putih daripada susu, dan dosa-dosa anak cucu Adamlah yang menjadikannya hitam. ( Jami al-Tirmidzi al-Hajj (877) )
Wallahualam dan ambil sisi positifnya aja untuk meningkatkan keimanan kita terhadap kebesaran Allah Swt
Neil Amstrong telah membuktikan bahwa kota Mekah adalah pusat dari planet Bumi. Fakta ini telah di diteliti melalui sebuah penelitian Ilmiah. Ketika Neil Amstrong untuk pertama kalinya melakukan perjalanan ke luar angkasa dan mengambil gambar planet Bumi, di berkata : “Planet Bumi ternyata menggantung di area yang sangat gelap, siapa yang menggantungnya ?.”
Para astronot telah menemukan bahwa planet Bumi itu mengeluarkan semacam radiasi, secara resmi mereka mengumumkannya di Internet, tetapi sayang nya 21 hari kemudian website tersebut raib yang sepertinya ada asalan tersembunyi dibalik penghapusan website tersebut.
Setelah melakukan penelitian lebih lanjut, ternyata radiasi tersebut berpusat di kota Mekah, tepatnya berasal dari Ka’Bah. Yang mengejutkan adalah radiasi tersebut bersifat infinite ( tidak berujung ), hal ini terbuktikan ketika mereka mengambil foto planet Mars, radiasi tersebut masih berlanjut terus. Para peneliti Muslim mempercayai bahwa radiasi ini memiliki karakteristik dan menghubungkan antara Ka’Bah di di planet Bumi dengan Ka’bah di alam akhirat.
Di tengah-tengah antara kutub utara dan kutub selatan, ada suatu area yang bernama ‘Zero Magnetism Area’, artinya adalah apabila kita mengeluarkan kompas di area tersebut, maka jarum kompas tersebut tidak akan bergerak sama sekali karena daya tarik yang sama besarnya antara kedua kutub.
Itulah sebabnya jika seseorang tinggal di Mekah, maka ia akan hidup lebih lama, lebih sehat, dan tidak banyak dipengaruhi oleh banyak kekuatan gravitasi. Oleh sebab itu lah ketika kita mengelilingi Ka’Bah, maka seakan-akan diri kita di-charged ulang oleh suatu energi misterius dan ini adalah fakta yang telah dibuktikan secara ilmiah.
Penelitian lainnya mengungkapkan bahwa batu Hajar Aswad merupakan batu tertua di dunia dan juga bisa mengambang di air. Di sebuah musium di negara Inggris, ada tiga buah potongan batu tersebut ( dari Ka’Bah ) dan pihak musium juga mengatakan bahwa bongkahan batu-batu tersebut bukan berasal dari sistem tata surya kita.
Dalam salah satu sabdanya, Rasulullah SAW bersabda, “Hajar Aswad itu diturunkan dari surga, warnanya lebih putih daripada susu, dan dosa-dosa anak cucu Adamlah yang menjadikannya hitam. ( Jami al-Tirmidzi al-Hajj (877) )
Wallahualam dan ambil sisi positifnya aja untuk meningkatkan keimanan kita terhadap kebesaran Allah Swt
Jika ilmu tidak diasah
Belajar dari penebang pohon
Sahabat …
Ada seorang saudagar kaya raya dan rendah hati ingin memberi pekerjaan kepada seorang pekerja yang kuat. Suatu hari dipanggillah seorang pekerja tersebut,
"Wahai bapak yg memiliki tubuh yg sangat kuat, aku ingin memberimu hadiah 1000 keping emas, tapi ada syaratnya."
“Apa syaratnya tuan?” Tanya sang pekerja.
“Saya akan memberikan 1000 keping uang emas kepadamu jika kamu mampu menebang 1000 pohon di kebunku dalam waktu 100 hari, jika dalam 100 hari kamu menebang pohon kurang dari itu maka hadiah tersebut tidak akan aku berikan” jawab sang saudagar.
Wow ...berarti dengan menebang sebatang pohon dia akan dibayar dengan sekeping uang emas? Dengan modal badan yang kuat dan kapak yang tajam serta impian untuk membahagiakan orang-orang yang dicintainya, sang pekerja menyanggupi, “ Saya akan melakukannya tuan.”
Syarat itu berusaha dipenuhi dengan diperlihatkan keberhasilannya menebang 20 pohon dengan mudah di hari pertama, setelah itu sang pekerja itu pun pulang untuk istirahat sambil membawa kapak yg digunakan menebang pohon tersebut.
Sang pekerja berpikir apabila di hari pertama saja sudah berhasil menebang 20 pohon, hampir bisa dipastikan jika syarat itu pasti terpenuhi.
Ternyata setelah tiba hari ke-100 syarat itu "gagal" terpenuhi karena sang pekerja hanya mampu menebang 500 pohon.
Lalu dimana letak kegagalannya???
Padahal tubuh sang pekerja kuat dan semangatnya begitu tinggi?
Apakah karena tidak terbiasa menebang pohon?
Tapi di hari pertama kan sudah berhasil menebang 20 pohon?
Jadi kalau dihitung khan 100 x 20 = 2000 pohon?
Bahkan seharusnya bisa selesai dalam 50 hari?
Lalu dimana letak kesalahannya???
Setelah diteliti secara detail akhirnya di temukanlah sebuah kesalahan yg sangat fatal, yaitu sang petani itu hanya mengandalkan kekuatannya dia menggunakan kapaknya setiap menebang pohon secara terus-menerus dan lupa mengasahnya sehingga hari demi hari kapak itu menjadi tumpul dan tidak setajam ketika hari pertama.
Sahabat …
Apabila kisah di atas kita hubungkan dengan kehidupan kita...ternyata masih banyak diantara kita yang melakukan kesalahan yang sama dengan yang dilakukan sang pekerja tersebut.
Sang pekerja sebenarnya sudah bagus, dia berani mengambil tantangan sang saudagar dan menggapai impian 1000 keping emas untuk membahagiakan orang-orang yang dicintainya. Karena berapa banyak orang yang tidak berani mengambil tantangan dan menggapai impian yang besar. Mereka mempunyai prinsip hidup seperti air mengalir saja. Tidak perlu tujuan dan cita-cita yang besar. Dan sang petani tidak seperti itu, dia berani menggapai impian yang besar dan berani membayar harganya.
Tetapi impian besar dan semangat tinggi tidak cukup…
Kita mempunyai cita-cita dan impian yang besar…
Menjadi manusia yang SUKSES dalam segala hal…
Sukses sebagai pribadi yang baik dan sholeh sampai akhir hayat…
Sukses membina keluarga yang sakinah mawaddah wa rahmah…
Sukses dalam karir dan bisnis …
Sukses menjadi manusia yang bermanfaat bagi orang banyak…
Dan sukses yang sesungguhnya yaitu selamat dari siksa neraka dan mendapat rahmat Allah dimasukkan ke dalam surga…
Itu semua adalah impian dan cita-cita yang besar...
Semakin besar impian pasti semakin sulit mencapainya,
Dan pasti akan menghadapi tantangan dan masalah yang besar
Tapi kita lebih suka menjadi orang yang tidak suka perubahan.
Kita malas mengasah kemampuan diri kita…
Manusia adalah makhluk yang kompleks…
Banyak hal yang harus diasah untuk mencapai impiannya…
Mengasah kesehatan fisik kita dengan berolahraga
Mengasah kemampuan berpikir dengan banyak membaca dan belajar
Mengasah ruhani kita dengan banyak membaca Al-Quran, hadir di majlis taklim/dzikir, dan beribadah
Mengasah jiwa kita dengan memberikan cinta dan kasih sayang kepada orang lain
Mengasah kemampuan skill dengan berlatih dan beraktivitas
Mengasah kemampuan berbisnis kita dengan belajar kepada orang sukses
Mengasah kepemimpinan kita dengan memimpin diri sendiri dan keteladanan
Mengasah kesadaran kita dengan banyak merenung dan bermuhasabah
Mengasah semangat kita dengan berkumpul bersama orang-orang positif
Insya Allah dengan selalu mengasah hal tersebut diatas, apapun impian anda akan tercapai selama Allah berkehendak...Yang jelas sesuai firman-Nya :
INNALLAAHA LAA YUGHOYYIRU MAA BI QOUMIN HATTAA YUGHOYYIRUU MAA FII ANFUSIHIM
" Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum, sehingga mereka mengubah 'dirinya sendiri' (maa fii anfusihim)."
OK… AMBIL TANTANGAN…. DAN JANGAN LUPA ASAH KAPAK ANDA !!!
Sahabat …
Ada seorang saudagar kaya raya dan rendah hati ingin memberi pekerjaan kepada seorang pekerja yang kuat. Suatu hari dipanggillah seorang pekerja tersebut,
"Wahai bapak yg memiliki tubuh yg sangat kuat, aku ingin memberimu hadiah 1000 keping emas, tapi ada syaratnya."
“Apa syaratnya tuan?” Tanya sang pekerja.
“Saya akan memberikan 1000 keping uang emas kepadamu jika kamu mampu menebang 1000 pohon di kebunku dalam waktu 100 hari, jika dalam 100 hari kamu menebang pohon kurang dari itu maka hadiah tersebut tidak akan aku berikan” jawab sang saudagar.
Wow ...berarti dengan menebang sebatang pohon dia akan dibayar dengan sekeping uang emas? Dengan modal badan yang kuat dan kapak yang tajam serta impian untuk membahagiakan orang-orang yang dicintainya, sang pekerja menyanggupi, “ Saya akan melakukannya tuan.”
Syarat itu berusaha dipenuhi dengan diperlihatkan keberhasilannya menebang 20 pohon dengan mudah di hari pertama, setelah itu sang pekerja itu pun pulang untuk istirahat sambil membawa kapak yg digunakan menebang pohon tersebut.
Sang pekerja berpikir apabila di hari pertama saja sudah berhasil menebang 20 pohon, hampir bisa dipastikan jika syarat itu pasti terpenuhi.
Ternyata setelah tiba hari ke-100 syarat itu "gagal" terpenuhi karena sang pekerja hanya mampu menebang 500 pohon.
Lalu dimana letak kegagalannya???
Padahal tubuh sang pekerja kuat dan semangatnya begitu tinggi?
Apakah karena tidak terbiasa menebang pohon?
Tapi di hari pertama kan sudah berhasil menebang 20 pohon?
Jadi kalau dihitung khan 100 x 20 = 2000 pohon?
Bahkan seharusnya bisa selesai dalam 50 hari?
Lalu dimana letak kesalahannya???
Setelah diteliti secara detail akhirnya di temukanlah sebuah kesalahan yg sangat fatal, yaitu sang petani itu hanya mengandalkan kekuatannya dia menggunakan kapaknya setiap menebang pohon secara terus-menerus dan lupa mengasahnya sehingga hari demi hari kapak itu menjadi tumpul dan tidak setajam ketika hari pertama.
Sahabat …
Apabila kisah di atas kita hubungkan dengan kehidupan kita...ternyata masih banyak diantara kita yang melakukan kesalahan yang sama dengan yang dilakukan sang pekerja tersebut.
Sang pekerja sebenarnya sudah bagus, dia berani mengambil tantangan sang saudagar dan menggapai impian 1000 keping emas untuk membahagiakan orang-orang yang dicintainya. Karena berapa banyak orang yang tidak berani mengambil tantangan dan menggapai impian yang besar. Mereka mempunyai prinsip hidup seperti air mengalir saja. Tidak perlu tujuan dan cita-cita yang besar. Dan sang petani tidak seperti itu, dia berani menggapai impian yang besar dan berani membayar harganya.
Tetapi impian besar dan semangat tinggi tidak cukup…
Kita mempunyai cita-cita dan impian yang besar…
Menjadi manusia yang SUKSES dalam segala hal…
Sukses sebagai pribadi yang baik dan sholeh sampai akhir hayat…
Sukses membina keluarga yang sakinah mawaddah wa rahmah…
Sukses dalam karir dan bisnis …
Sukses menjadi manusia yang bermanfaat bagi orang banyak…
Dan sukses yang sesungguhnya yaitu selamat dari siksa neraka dan mendapat rahmat Allah dimasukkan ke dalam surga…
Itu semua adalah impian dan cita-cita yang besar...
Semakin besar impian pasti semakin sulit mencapainya,
Dan pasti akan menghadapi tantangan dan masalah yang besar
Tapi kita lebih suka menjadi orang yang tidak suka perubahan.
Kita malas mengasah kemampuan diri kita…
Manusia adalah makhluk yang kompleks…
Banyak hal yang harus diasah untuk mencapai impiannya…
Mengasah kesehatan fisik kita dengan berolahraga
Mengasah kemampuan berpikir dengan banyak membaca dan belajar
Mengasah ruhani kita dengan banyak membaca Al-Quran, hadir di majlis taklim/dzikir, dan beribadah
Mengasah jiwa kita dengan memberikan cinta dan kasih sayang kepada orang lain
Mengasah kemampuan skill dengan berlatih dan beraktivitas
Mengasah kemampuan berbisnis kita dengan belajar kepada orang sukses
Mengasah kepemimpinan kita dengan memimpin diri sendiri dan keteladanan
Mengasah kesadaran kita dengan banyak merenung dan bermuhasabah
Mengasah semangat kita dengan berkumpul bersama orang-orang positif
Insya Allah dengan selalu mengasah hal tersebut diatas, apapun impian anda akan tercapai selama Allah berkehendak...Yang jelas sesuai firman-Nya :
INNALLAAHA LAA YUGHOYYIRU MAA BI QOUMIN HATTAA YUGHOYYIRUU MAA FII ANFUSIHIM
" Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum, sehingga mereka mengubah 'dirinya sendiri' (maa fii anfusihim)."
OK… AMBIL TANTANGAN…. DAN JANGAN LUPA ASAH KAPAK ANDA !!!
Jangan Bilang Aku Tidak Mampu
Motivasi Hidup: Jangan Bilang Aku Tidak Mampu
Kalau kita memiliki anggota badan
yang lengkap tapi masih sering mengeluh dan sering bilang “Aku tidak
mampu” atau “mengapa hidupku susah” ? Coba perhatikan gambar di bawah.
Walau memiliki kekurangan, beliau memiliki tekad hidup yang kuat dan tidak mau meminta-minta. Subhanallah. Apakah kita tidak malu dengan beliau? kita diberi nikmat kelengkapan anggota badan tapi masih malas berusaha.
Semoga bermanfaat.
Tujuh Prinsip Berkomunikasi (Ini Menentukan Hidup Anda)
Berdasarkan materi dari: e-NotAlone.
Hidup Anda, sepenuhnya adalah komunikasi.
Jika Anda membuka mulut, dan orang lain mendengarkan, maka Anda telah berkomunikasi.
Jika Anda membuka mulut dan Anda menguap, maka Anda telah berkomunikasi. Untuk yang ini, kita bisa menyebutnya "Dragon Communication", he...he...he... becanda.
Jika Anda melakukan afirmasi kepada diri sendiri, misalnya "Saya bisa!", maka Anda telah berkomunikasi. Hal yang sama juga terjadi saat Anda mengkomunikasikan "Aku sih nggak mampu" ke dalam jiwa Anda. Anda berkomunikasi dengan diri Anda sendiri.
Jika Anda sakit gigi dan Anda merasakannya, maka syaraf Anda telah berkomunikasi dengan otak Anda. Otak Anda, kemudian mengkomunikasikannya kembali ke syaraf Anda. Dan mungkin, otak Anda juga mengkomunikasikannya ke mulut Anda, lalu mulut Anda mengkomunikasikan sesuatu ke dunia luar. "Aduuuuhhh.....aduuuuuuhh.....shhh...aduuuuhhh."
Hidup Anda adalah komunikasi, ke dalam dan ke luar diri Anda.
Jadi, hidup Anda memang komunikasi. Hidup itu sendiri adalah komunikasi. Seluruh perkataan, perbuatan, pikiran dan perasaan Anda, adalah perangkat berkomunikasi.
Itu sebabnya, apa yang termasuk paling penting di dalam hidup Anda, adalah kemampuan berkomunikasi yang makin baik dan lebih baik. Stephen Covey di dalam Seven Habits menyebutkan, "Communication is the most important skill in life."
Berikut ini adalah tujuh prinsip dasar dari komunikasi.
PRINSIP #1: KOMUNIKASI SELALU TERJADI
Selalu, kapanpun, di manapun, dengan siapapun, apapun, bagaimanapun, Anda pasti berkomunikasi. Sengaja atau tidak, Anda pasti berkomunikasi. Apakah Anda bertanya, meminta, memanipulasi, menggunakan kekuasaan atau kekuatan, atau bahkan mendemonstrasikan "silent treatment", Anda telah berkomunikasi. Bahkan, if You says nothing You says everything. If You says nothing, everybody else knows that You says anything.
Anda, memang tidak mungkin tidak berkomunikasi.
PRINSIP #2: KOMUNIKASI ITU KREATIF
Komunikasi itu mengkreasi. Setiap tindakan Anda, baik itu Anda sadari atau tidak Anda sadari, adalah tindakan berkomunikasi yang pasti menciptakan result. Apapun yang Anda lakukan, secara sadar atau secara tidak sadar, pasti mengkomunikasikan sesuatu, dan kemudian menghasilkan sesuatu.
Anda melotot, orang marah atau takut.
Anda tersenyum, orang akan membalasnya.
Anda diam, orang akan diam atau bertanya-tanya.
Anda memberi perintah, orang akan ikut.
Anda menolak, orang mungkin kecewa.
Layar televisi Anda tidak akan menampilkan apa-apa, kecuali Anda menyentuh tombolnya. Layar kehidupan Anda tidak akan menampilkan apa yang bisa Anda nikmati, kecuali Anda tahu mana tombolnya dan bagaimana ia berfungsi.
PRINSIP #3: ANDA DIBERI KEKUATAN UNTUK MEMILIH
Ciri utama manusia adalah akal. Karakter dasar akal adalah "terikat". Ya, ketahuilah bahwa arti kata "akal" adalah "terikat". Sesuai definisi itu, ketahuilah juga bahwa sesungguhnya akal Anda sebenarnya sempit, sebab ia secara mutlak terikat.
Terikat oleh apa? Terikat oleh "pilihan". Itulah fungsi dasar dari akal Anda. Maka, fungsi akal Anda adalah untuk "memilih". Kekuatan Anda ada pada akal, yaitu pada kemampuan Anda untuk mengelola keterbatasan dengan memilih.
Itu sebabnya, jika Anda merasa tidak bisa memilih, Anda akan merasa "hilang akal".
Jika Anda melihat suatu fenomena, dan kemudian ia berada di luar "koleksi penjelasan" yang dipunyai akal Anda, sehingga Anda tidak punya sebuah penjelasan untuk dipilih, atau dengan kata lain Anda merasa tidak mendapat penjelasan yang bisa diterima akal Anda, Anda akan mengatakan, "Bah...! Itu sih nggak masuk di akal!"
Dengan akal Anda, Anda bisa memilih berbagai cara untuk berkomunikasi. Sebab, komunikasi memang bukan tentang APA melainkan tentang BAGAIMANA.
"Pak... silahkan duduk di sini" atau
"Pak...! Silahkan du...duk! Di sini..!"
Anda bisa memilih untuk mengatakan "ho'oh", atau Anda juga bisa memilih untuk mengatakan "ya" saja. Berkomunikasi adalah tentang memilih cara.
Dengan memilih cara, Anda menentukan hasil akhirnya.
PRINSIP #4: KOMUNIKASI MENENTUKAN HIDUP ANDA
Jika Anda tidak menyukai berbagai hasil yang Anda alami di dalam hidup, Anda bisa memilih untuk menggunakan cara berbeda dalam berkomunikasi.
Hidup itu sendiri tidak berubah. Apa yang bisa kita lakukan untuk mengubahnya, adalah dengan mengubah cara kita berkomunikasi "tentang" dan "di dalam" kehidupan.
Apapun pelatihan, seminar, atau workshop yang Anda ikuti, semuanya adalah tentang berkomunikasi. Ada yang "keluar" dan ada yang "ke dalam".
Berapa banyak bisnis Anda gol, dan itu disebabkan oleh berbagai hal yang justru tidak Anda pelajari di bangku kuliah? Tanyalah kepada mereka yang telah berhasil di dalam hidup, karir, profesi, atau bisnisnya. Mereka akan menjawab sama. Kuncinya, ada pada komunikasi.
Komunikasi, diterjemahkan ke dalam bahasa apapun yang telah Anda geluti selama ini:
Manajemen
Marketing
Bisnis
Entrepreneurship
Kepemimpinan
Networking
Motivasi
Pendidikan
Ilmu dan pengetahuan
Prinsip-prinsip dan keyakinan hidup
Cita-cita, target, sasaran, impian, harapan
Anda sebut saja lainnya.
Sekolah itu sangat penting. Namun sekolah bukan jaminan kesuksesan Anda. Sebab sekolah adalah tentang metode sistematis untuk memperluas wawasan Anda. Bersekolah adalah berupaya mengembangkan kemampuan berkomunikasi Anda, sehingga Anda akan menikmati keluasan dalam memilih cara berkomunikasi.
Dengan keluasan (baca:kekayaan) itu, Anda akan punya banyak pilihan. Sekolah adalah tentang mengkomunikasikan apa yang ada di layar monitor panca indera Anda, kemudian men-savenya ke harddisk di kepala dan dada Anda.
Saat Anda bekerja dan harus menuangkan kembali semua itu ke dalam dunia nyata, templatenya adalah metode komunikasi. Medianya adalah komunikasi. Sekolah saja tidak membuat Anda sukses, mengkomunikasikan hasil sekolah Andalah yang membuat Anda sukses. Bahkan jika Anda tidak sempat sekolah, Anda tetap bisa sukses jika Anda efektif berkomunikasi.
Apa yang terpenting dari berkomunikasi adalah yang satu ini.
Ketahuilah bahwa segala proses Anda akan berjalan begini: Komunikasi, hasil. Komunikasi, hasil. Komunikasi, hasil. Begitulah seterusnya. Pahamilah bahwa rantai proses itu adalah sebuah situasi, di mana Anda sangat memerlukan daya tahan dalam menjalaninya.
Maka jika Anda berkomunikasi dengan benar, maka Anda telah membangun stamina dengan benar. Dan inilah bekal stamina Anda di dalam hidup:
- Bersyukur jika sukses;
- Bersabar jika belum sukses.
Anda hanya boleh mengkomunikasikan kedua sikap itu ke dalam diri Anda. Anda tidak akan berhasil jika mengganti rasa syukur dengan "tidak bersyukur", "foya-foya", "lupa diri", "kebablasan". Anda juga tidak akan berhasil jika mengganti kesabaran dengan "marah", "tidak terima", "balas dendam", atau "menyerah".
Hidup Anda, tergantung apa yang Anda pilih untuk dikomunikasikan ke dalam diri Anda, dan keluar diri Anda.
PRINSIP #5: NOTHING IS PERSONAL TO YOU
Komunikasi bukanlah tentang Anda.
Bukan tentang kesalnya Anda di dalam antrian yang panjang. Bukan juga tentang ketidaknyamanan Anda, karena ketidaksenangan pelanggan. Bukan juga tentang sakit Anda dalam merasakan panasnya temperamen kolega Anda .
Komunikasi adalah mekanisme progres dari berbagai hasil. Dengan berkomunikasi, dengan segala pilihan cara, Anda akan menuai hasil. Komunikasi, hasil. Komunikasi, hasil. Begitu seterusnya. Anda sendirilah yang menentukan arah dari hasil itu. Result, result, result...
Contoh yang paling mudah untuk dipahami, adalah saat Anda melakukan prospecting dan follow up untuk prospek dan klien Anda. Itu adalah bentuk nyata dari komunikasi yang progresif. Itu bukan tentang Anda. Itu tentang produk Anda dan kepuasan pelanggan Anda. Bagaimana Anda mengkomunikasikannya, itulah yang menentukan hasil akhir Anda. Bukan Anda-nya.
Anda hanyalah terminal transit untuk lalu lintas berbagai value dan benefits.
PRINSIP #6: DAHULUKAN MENDENGAR
Semakin Anda mendengar, semakin efektif komunikasi Anda. Semakin baik hasil Anda.
Cukup sulit untuk dapat menikmati proses mendengar, karena kadang itu menyakitkan. Namun demikian, ada baiknya Anda menjadikan proses mendengar sebagai sesuatu yang menarik, menyenangkan (seperti mendengar gosip yang Anda pasti suka), dan menjadikannya alat yang lebih positif dan powerful untuk kesuksesan Anda.
Misalnya dalam iklan dan pemasaran. Iklan yang berhasil, adalah iklan yang mendengar apa yang dikomunikasikan pasar. Pengusaha yang berhasil adalah pengusaha yang mendengar apa yang dikomunikasikan target pasar.
Saya posting sesuatu ke milis, dan melekatkan iklan di dalamnya. Hasilnya? Ada yang nge-banned Saya. Ada yang marahin Saya. Ada yang menerima begitu saja. Ada yang dengan bijak meminta untuk tidak melekatkan iklan lagi. Saya merubahnya dengan mencopot iklan kecuali untuk milis yang Saya moderatori sendiri. Hasilnya? Saya diterima lagi, dan diperbolehkan mengirim posting lanjutan. Apalagi, jika Anda memang membaca tips ini. Itu artinya, Insya Allah Saya mulai bisa mendengar, dan kemudian: Anda-lah yang mendengarkan Saya.
Artikel ini bukan iklan, dan mungkin bermanfaat bagi Anda agar bisa mendengar lebih baik lagi:
Mendengar Lebih Baik.
PRINSIP #7: WHEN ALL ELSE FAILS, TELL THE TRUTH
Satu-satunya hal yang bersifat "personal" dalam berkomunikasi adalah "truth". Tak seperti film X-Files, "The truth is NOT out there." It resides in Your souls. Ia ada di dalam pengalaman pribadi, dan dalam persepsi pribadi. Kebenaran itu telah ada di dalam diri Anda. Galilah dan temukanlah.
Temukanlah kebenaran dengan menggali lebih dalam pengalaman Anda. Temukanlah kebenaran dengan memperbaiki persepsi Anda, dan kemudian galilah persepsi yang benar.
Menceritakan kebenaran dapat menciptakan hasil yang baik untuk Anda. Sering pula, Ia menjadi gagang pintu yang bisa Anda putar untuk membukanya, dan masuk ke dalam ruang yang Anda inginkan.
Galilah dan temukanlah! Lakukanlah dengan cara komunikasi yang benar. Nanti, Anda akan menemukan bahwa kebenaran yang tadinya personal, ternyata adalah kebenaran yang universal. Why? Karena kita adalah keturunan dari satu manusia yang sama!
KESIMPULAN
Anda tidak bisa tidak berkomunikasi. Anda pasti berkomunikasi. Komunikasi Anda akan menciptakan hasil. Dalam berkomunikasi, ada pilihan cara. Hasil Anda ditentukan oleh pilihan cara dalam berkomunikasi.
Anda akan mengkreasi hasil, jika berhasil memilih cara untuk mengkreasinya.
Ikhwan Sopa
Tips: Berbicara kepada Anak-anak
Tips: Berbicara kepada Anak-anak
Tips :
Berbicara Kepada Anak-anak
Dari materi oleh: Renate Zorn
Konsultan Komunikasi, penulis "Good Conversation is for Everyone: Ten
Steps
to Better Conversations"
Anda mungkin tahu rasanya, bagaimana berkomunikasi dengan anak-anak.
Terlebih lagi, anak-anak sendiri.
Berbicara kepada anak-anak, sebetulnya menyenangkan walau kadang-kadang
mengesalkan. Untuk itu, diperlukan kehati-hatian, mengingat pekanya
perasaan
mereka, mengingat masih sedikit dan sempitnya wawasan mereka, dan masih
polosnya cara berpikir mereka.
Di sela semua "kelemahan" itu, ada satu kekuatan terbesar yang dimiliki
hanya di saat tertentu dalam hidup setiap manusia. Kekuatan yang dimiliki
hanya di saat manusia masih menjadi anak-anak, yaitu daya ingat dan daya
cerna yang luar biasa pesat dan hebatnya. Berhati-hatilah.
Berhati-hatilah jika Anda bermasalah di kantor. Jangan sampai kekesalan
Anda
tertumpah pada diri dan perasaan mereka. Apapun yang buruk dari mereka,
akan
berasal dari perkataan Anda sebagai orang tua.
Berhati-hatilah jika Anda bermasalah dengan pasangan atau keluarga Anda.
Jangan sampai kemarahan Anda terlampiaskan pada perasaan dan jiwa yang
masih
benar-benar apa adanya. Apapun yang buruk dari mereka, akan berasal dari
perkataan Anda sebagai orang tua.
Berhati-hatilah jika jalan hidup Anda tidak sesempurna yang Anda minta.
Jangan sampai kekecewaan Anda menerpa pada hati dan pikiran suci mereka.
Sebab Anda akan menciptakan anak-anak yang penuh cacat dan cela di dalam
jiwanya. Apapun yang buruk dari mereka, akan berasal dari perkataan Anda
sebagai orang tua.
Berikut ini adalah tips dari seorang konsultan komunikasi yang mendalami
persoalan komunikasi antar pribadi, termasuk berkomunikasi dengan
anak-anak.
TERSENYUMLAH DENGAN TULUS PADA MEREKA
Smile! And mean it! Lebih dari 50% komunikasi Anda, dilakukan dengan
bahasa
tubuh termasuk ekspresi wajah. Saat berbicara kepada anak-anak, persentase
itu akan bertambah. Sebab bahasa tubuhlah yang lebih mereka pahami,
ketimbang bahasa intelektual Anda sebagai orang dewasa.
Tips :
Berbicara Kepada Anak-anak
Dari materi oleh: Renate Zorn
Konsultan Komunikasi, penulis "Good Conversation is for Everyone: Ten
Steps
to Better Conversations"
Anda mungkin tahu rasanya, bagaimana berkomunikasi dengan anak-anak.
Terlebih lagi, anak-anak sendiri.
Berbicara kepada anak-anak, sebetulnya menyenangkan walau kadang-kadang
mengesalkan. Untuk itu, diperlukan kehati-hatian, mengingat pekanya
perasaan
mereka, mengingat masih sedikit dan sempitnya wawasan mereka, dan masih
polosnya cara berpikir mereka.
Di sela semua "kelemahan" itu, ada satu kekuatan terbesar yang dimiliki
hanya di saat tertentu dalam hidup setiap manusia. Kekuatan yang dimiliki
hanya di saat manusia masih menjadi anak-anak, yaitu daya ingat dan daya
cerna yang luar biasa pesat dan hebatnya. Berhati-hatilah.
Berhati-hatilah jika Anda bermasalah di kantor. Jangan sampai kekesalan
Anda
tertumpah pada diri dan perasaan mereka. Apapun yang buruk dari mereka,
akan
berasal dari perkataan Anda sebagai orang tua.
Berhati-hatilah jika Anda bermasalah dengan pasangan atau keluarga Anda.
Jangan sampai kemarahan Anda terlampiaskan pada perasaan dan jiwa yang
masih
benar-benar apa adanya. Apapun yang buruk dari mereka, akan berasal dari
perkataan Anda sebagai orang tua.
Berhati-hatilah jika jalan hidup Anda tidak sesempurna yang Anda minta.
Jangan sampai kekecewaan Anda menerpa pada hati dan pikiran suci mereka.
Sebab Anda akan menciptakan anak-anak yang penuh cacat dan cela di dalam
jiwanya. Apapun yang buruk dari mereka, akan berasal dari perkataan Anda
sebagai orang tua.
Berikut ini adalah tips dari seorang konsultan komunikasi yang mendalami
persoalan komunikasi antar pribadi, termasuk berkomunikasi dengan
anak-anak.
TERSENYUMLAH DENGAN TULUS PADA MEREKA
Smile! And mean it! Lebih dari 50% komunikasi Anda, dilakukan dengan
bahasa
tubuh termasuk ekspresi wajah. Saat berbicara kepada anak-anak, persentase
itu akan bertambah. Sebab bahasa tubuhlah yang lebih mereka pahami,
ketimbang bahasa intelektual Anda sebagai orang dewasa.
JANGANLAH MERENDAHKAN MEREKA
Janganlah berbicara dengan merendahkan mereka. Adalah baik untuk
mengetahui
terlebih dahulu, seberapa jauh pemahaman mereka tentang suatu topik.
Snorklinglah sebelum diving.
GUNAKANLAH ALAT PERAGA
Gunakan sesuatu yang anak-anak dapat melihat, mendengar dan menyentuhnya.
Gunakanlah alat peraga secukupnya. Tidak perlu kebanyakan dan bertaburan.
Anda tahu bagaimana anak-anak. Dengan alat peraga, mereka akan lebih mudah
mengingat berbagai hal.
SEDERHANAKANLAH BICARA ANDA
Anak-anak akan cepat lelah dengan deskripsi yang terlalu detil, dan dengan
teori serta konsep. Gunakanlah cerita, untuk mendemostrasikan informasi
yang
akan Anda sampaikan. Buatlah proses itu menjadi fun.
BERTANYALAH PADA MEREKA
Pertanyaan akan membuat anak-anak berpikir dan terlibat. Menjawab
pertanyaan
bertanya, mengutarakan pendapat, dan melakukan evaluasi, adalah lebih
menyenangkan bagi mereka dalam memahami berbagai fakta.
ANTUSIASLAH DI HADAPAN MEREKA
Jadilah antusias dan enerjik. Ini akan membuat Anda dan mereka tetap
terjaga
dan tertarik pada topik.
PAKAILAH KACAMATA MEREKA
Anak-anak melihat berbagai hal dengan cara pandang yang berbeda. Mereka
melihatnya dengan kacamata mereka, bukan kacamata Anda. Concern, prioritas
dan sistem nilai mereka, juga berbeda. Temukanlah apa yang penting bagi
mereka, sebelum berbicara. Doronglah mereka untuk meminta penjelasan, jika
mereka tidak memahami apa yang Anda katakan.
MEREKA TIDAK PEDULI ANDA SEBAGAI PEMBICARA
Mereka, tidak peduli apakah Anda seorang pembicara yang hebat atau tidak.
Apa yang mereka inginkan, hanyalah kejujuran, antusiasme, dan respek. Jika
Anda melakukan kesalahan berbicara atau lupa akan sesuatu, tak perlu
khawatir. Anak-anak itu menyenangkan, sebab mereka tak akan menghakimi
Anda.
Teruskan saja bicara Anda.
JUJURLAH PADA MEREKA
Jika Anda tidak tahu jawaban dari pertanyaan mereka, jujur saja. Tak usah
Anda karang-karang jawabannya. Anak-anak, biasanya mengetahui jika Anda
ngibul. Bilang saja nanti akan Anda cari jawabannya. Dan ingatlah, mereka
akan menagihnya.
LIBATKANLAH MEREKA
Libatkanlah mereka. Jika ada bagian dari bicara Anda di mana mereka bisa
tampil ke depan, melakukan penghitungan, atau membicarakan sesuatu,
berikan
kesempatan itu pada mereka.
JIKA MEREKA HARUS DUDUK DAN DIAM: TEKNIK ABC
Ada saat atau sesi tertentu di mana anak-anak memang diharapkan hanya
duduk
dan mendengarkan. Untuk sesi seperti ini, Anda hanya perlu melakukan
beberapa penyesuaian.
A: Attention Span
Attention span atau rentang perhatian, adalah faktor yang membedakan
kemampuan mendengar, antara anak-anak dan orang dewasa. Setelah dewasa,
Anda
telah bisa mengembangkan kemampuan untuk lebih fokus dan lebih lama
bertahan
mendengarkan sesuatu. Anak-anak belum bisa sejauh itu.
Perhatikanlah acara bagus untuk anak-anak di televisi. Semuanya
dipecah-pecah ke dalam berbagai segmen yang pendek-pendek. Dibuat seperti
itu, agar anak-anak tetap duduk dan mendengarkan.
Jika anak-anak terlibat dalam suatu aktivitas yang tidak dipilihnya
sendiri,
mereka akan lebih enggan mendengarkan. Prediksilah secara realistis,
berapa
lama mereka akan tetap fokus.
B: Break it Up
Jika Anda berbicara pada sekelompok anak-anak, pecahlah mereka menjadi
kelompok-kelompok kecil. Jika bicara Anda akan panjang atau menyangkut
beberapa isu sekaligus, pecahlah bahan bicara Anda menjadi
potongan-potongan
yang sederhana dan mudah dicerna.
C: Children are Still Children
Seberapa pun besarnya energi dan antusiasme Anda, mereka tak akan pernah
melihatnya dari perspektif Anda. Selogis apapun pernyataan Anda, mereka
tak
akan pernah melihatnya seperti Anda melihatnya. Cobalah untuk memasuki
sudut
pandang mereka, kemudian bertanyalan WIIFM (What's In It For Me?). Sebab,
mereka juga punya yang namanya minat dan ketertarikan pada sesuatu.
KESIMPULAN
Sebagian besar dari kita, adalah orang-orang dewasa yang tak sempurna,
manusia-manusia yang penuh dengan cacat dan cela. Sebagian besarnya,
disebabkan oleh kata dan bicara para orang tua kita. Kita masih bisa
merasakan bekas dan carut-marutnya. Itulah luka lama kita, yang kecil
kemungkinan bisa hilang selamanya.
Kita tidak akan menyalahkan para orang tua. Sebab mereka hanya berjalan
sesuai dengan perkembangan ilmu dan pengetahuan, sejalan dengan impian dan
harapan, seiring dengan wawasan dan kemampuan. Begitulah yang telah
terjadi,
dan kita sudah tidak bisa apa-apa lagi, kecuali membangun masa depan.
Apa yang terpenting, adalah menciptakan masa depan yang lebih baik dan
makin
baik. Masa depan dari anak-anak kita.
Kita tak ingin mereka sama tak sempurnanya dengan kita. Kita ingin mereka
lebih baik dari kita. Kita tak ingin semua cacat dan cela menggores lagi,
seperti yang terjadi pada diri kita sendiri. Kita tak ingin semua itu
datang
dan datang lagi. Oleh sebab itu, janganlah kita ulangi kembali.
Anak-anak tetaplah anak-anak. Orang dewasa mestinya makin dewasa.
Menghancurkan Kebiasaan Menunda Dalam 2½ Menit
Menghancurkan Kebiasaan Menunda
Dalam 2½ Menit
Menunda
merupakan suatu aktifitas ketika anda membiarkan suatu pekerjaan
dilaksanakan/diselesaikan pada saat mendatang walaupun sebenarnya dapat
dilakukan saat ini. Kebiasaan menunda dapat terjadi pada berbagai aktifitas
mulai dari aktifitas yang sederhana seperti mandi hingga aktifitas yang lebih
besar dan kompleks seperti menyelesaikan suatu proyek yang telah terencana
sebelumnya.
Pertanyaan
selanjutnya adalah mengapa ada individu yang suka menunda? Salah satu prinsip
kerja pikiran adalah melakukan penghubungan (asosiasi) antara satu hal dengan
hal yang lain hingga terbentuklah jaringan informasi di dalam pikiran. Ketika
pikiran anda mengasosiasikan (mengenali) suatu pekerjaan dengan suatu rasa yang
tidak mengenakan, maka ketika tiba saatnya untuk melakukan pekerjaan tersebut,
pikiran anda segera memunculkan kembali berbagai pemikiran atau rasa yang tidak
mengenakan yang mencegah atau menghambat anda dari melakukan pekerjaan tersebut.
Berbagai rasa seperti; “kurang pas”, “berat”, “lelah”, “enggak gimana…. gitu” dan
masih banyak lagi yang sering dikemukan oleh klien saya yang memiliki kesulitan
dengan kebiasaan menunda.
Banyak orang
yang meyakini bahwa menunda merupakan kebiasaan buruk karena menyebabkan
berbagai kerugian. Beberapa kerugian yang disebabkan oleh menunda antara lain:
-
hilangnya berbagai kesempatan potensial yang dapat diraih
-
menurunkan kualitas hasil kerja akibat diselesaikan terburu-buru
-
burnout syndrome
-
menurunkan vitalitas fisik
Kebiasaan
menunda berpotensi menghilangkan berbagai kesempatan yang dapat anda raih.
Berpikir bahwa anda masih memiliki waktu lain untuk melakukan suatu pekerjaan
sehingga tidak melakukannya sesegera mungkin sama halnya anda mempertaruhkan
pekerjaan tersebut untuk suatu resiko yang tidak pasti. Berbagai hal dapat
muncul di masa depan tanpa anda duga sebelumnya. Walaupun anda dapat melakukan
perencanaan, tetap perencanaan bukanlah kenyataan. Berbagai hal yang tidak
disangka dapat muncul seperti urusan atau pekerjaan lain yang baru muncul
kemudian sehingga semakin menunda penyelesaian pekerjaan yang utama. Menurut
saya itulah sebabnya perencanaan diberi nama peRENCANAan karena belum menjadi dan bukan kenyataan J.
Untuk setiap
pekerjaan, cepat atau lambat, langsung atau tidak, pastilah memiliki tenggat
waktu, batas waktu penyelesaian. Tenggat waktu penyelesaian menentukan alokasi
waktu yang tersedia untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut. Suatu pekerjaan
menghasilkan suatu yang baik jika rasio antara kuantitas kerja (work load)
dan alokasi waktu (timing) tersedia secara proporsional. Ketika kedua
hal tersebut tidak proporsional dimana kuantitas pekerjaan lebih besar
dibandingkan alokasi waktu yang tersedia, maka anda mengorbankan hasil
pekerjaan anda. Penundaan membuat anda mengerjakan pekerjaan di menit-menit
terakhir sehingga mengurangi alokasi waktu yang tersedia untuk menyelesaikan
pekerjaan tersebut. Dengan alokasi waktu yang minim anda mencoba menyelesaikan
begitu banyak timbunan pekerjaan sama artinya dengan anda merelakan hasil
pekerjaan untuk sesuatu yang “apa adanya”. Di manakah posisi hasil pekerjaan
anda di tengah iklim persaingan saat ini?
Timbunan
pekerjaan yang begitu banyak juga beresiko menimbulkan “burnout syndrome”.
Burnout syndrome adalah sindroma yang ditemukan oleh Herbert J.
Freudenberger di tahun 1970-an. Sindroma ini muncul ketika seorang individu
melakukan suatu pekerjaan yang terlalu berat sehingga memunculkan kelelahan
fisik dan mental. Gejala yang muncul pada sindroma ini antara lain fluktuasi
mood, gangguan tidur, kesulitan konsentrasi, sakit punggung hingga gangguan
pencernaan. Penundaan membuat alokasi waktu yang tersedia sangat minim, tidak
seimbang dengan kuantitas pekerjaan sehingga menimbulkan beban kerja yang
tinggi. Hal ini tentunya berujung pada munculnya burnout syndrome.
Penundaan juga
dapat menurunkan kondisi fit fisik anda akibat kurangnya istirahat. Ketika anda
ingin menyelesaikan timbunan pekerjaan dengan tenggat waktu yang telah di depan
mata, terkadang anda rela mengorbankan waktu istirahat anda. Seorang klien saya
menceritakan sewaktu kuliah banyak temannya menunda menyelesaikan tugas kuliah
yang diberikan menjelang liburan. Mereka lebih memilih menikmati liburan terlebih
dahulu ketimbang menyelesaikan tugas yang diberikan. Ketika masa liburan
tersisa 3 hari, segera mereka mengerjakan tugas hingga larut malam. Setelahnya
mereka harus belajar untuk menghadapi ujian akhir. Seluruh kelelahan fisik yang
mereka alami berdampak pada kualitas hasil kerja dan nilai ujian yang kurang
memuaskan. Namun anehnya, mereka melakukan hal yang sama berulang kali di
setiap semester.
Bukan “Harus”
Tapi “Ingin”
Anda tentu
sering mendengar kata “harus” dan kata “ingin”.Pada uraian kali ini saya tidak
membahas “harus” atau “ingin” dari segi linguistik, melainkan lebih pada
konteks yang dimunculkan oleh kedua kata tersebut. Termasuk di dalamnya
berbagai pengalaman internal yang muncul pada diri individu dan efek yang
ditimbulkan pada perbuatannya.
Pikiran bawah
sadar manusia menangkap “harus” sebagai suatu hal yang sifatnya wajib.
Kewajiban umumnya diasosiasikan dengan kerja keras, kesulitan atau hal yang
melelahkan. Hal ini mengakibatkan ketika tiba saatnya untuk melakukan ke”harus”an
tersebut umumnya individu menghindar. Penghindaran ini diwujudkan dalam
berbagai bentuk mulai dari penundaan hingga tidak melakukan pekerjaan tersebut
sama sekali.
Sebenarnya jika
pikirkan lebih lanjut di setiap aktifitas, tentu anda dapat menemukan sisi yang
menyenangkan. Seperti setiap emosi, rasa senang yang anda rasakan dapat semakin
anda perbesar. Ketika anda berhasil melakukan hal tersebut, anda tentunya
segera dapat melakukan aktifitas tanpa terbebani, tanpa penundaan.
Oleh:
Yovan
P. Putra
Langganan:
Postingan (Atom)